iRIS

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani.

Setiap yang hidup pasti akan menemui Khaliqnya..Takdir Allah, abah jua pergi meninggalkan dunia yang fana ini pada 10 April 2012/18 Jamadilawal 1433H. Perginya abah tanpa sakit, perginya abah tanpa tanda-tanda kelainan, perginya abah meninggalkan isteri dan 8 orang anak, perginya abah meninggalkan pesanan hidup buat pedoman di dunia dan akhirat, perginya abah bermakna hilanglah kasih sayang seorang ayah pada anaknya, pada isterinya, pada semua yang disayanginya...Subhanallah, ujian Allah ini cukup berat..tatkala hati ini belum bersedia, tatkala fikiran tidak pernah sempat berfikir, Allah menjemput abah kembali kepadaNYA...

Abah, seorang ayah yang sangat baik, sabar mendidik kami semua.. abah bukan seorang yang cerewet pada makan dan pakainya...sangat senang dengan abah...apa yang kami masak abah makan walau kadang-kadang lauk termasin, tertawar... setiap masakan saya adalah untuk abah makan...Ya Allah, saya perlukan kekuatan untuk meneruskan hidup...terlalu banyak untuk dikenang tentang abah, lelaki HEBAT dalam hidup saya..

Abah, dalam butir bicaranya, dalam tawanya, terasa kasih sayangya...marahnya jua demi menasihati anak-anaknya...namun suara abah tidak akan dapat saya dengar lagi walaupun saya amat rindukan abah...abah, seorang yang ada sense of humor...tersipu-sipu malu bila dipuji...bila anak-anaknya dipuji orang, abah hanya tersenyum girang....abah jarang memuji pada kata-katanya, namun pujian itu terzahir pada hatinya....

Abah, sumber kekuatan saya....pemergian abah seakan membawa separuh jiwa saya pergi~ saya anak umi dan abah..walau ke mana jua saya pergi, saya akan beritahu umi dan abah...mohon umi dan abah doakan saya dalam apa jua yang saya hadapi...25 tahun saya mengenali abah, selama itu juga abah menjaga saya....kini, abah tiada....hilang tempat bergantung saya, pada umi saya sandarkan kekuatan....saya tidak kuat....adakalanya saya rebah, empangan hati juga pecah.....takdir Allah, segala yang terjadi adalah rahsia milikNYA...

Ya Allah, aku pohon kekuatan, ketabahan hati, kecekalan untuk terus mengharungi hidup tanpa abah....kuatkanlah hati umi, aku dan adik-adik...tetapkanlah kami pada jalanMU, moga kami tetap istiqamah dalam beribadah kepadaMu...abah, hanya doa dapat along, umi dan adik-adik kirimkan...moga Allah merahmati abah dan menempatkan abah di kalangan orang-orang yang soleh, beriman dan diredhaiNYA...InsyaAllah~ Al-fatihah.

Hari-hari yang berlalu pasti meninggalkan memori yang tersendiri. Ada memori suka, duka, pahit, manis, dll... Segala macam seribu satu rasa kita rasai setiap hari. Begitulah episod kehidupan seorang insani yang menyelusuri denai-denai usia. Tanpa kita sedar, sehari yang berlalu menambahkan usia kita dan juga memendekkan baki usia kita.. Sesungguhnya HANYA DIA yang maha mengetahui, bilakah malaikat izrail datang menjemput kita kembali ke destinasi hidup yang hakiki.

Dalam acu tak acuh, sedar tak sedar, setiap insan inginkan kebahagiaan. Dalam mencari dan memahami erti sebuah kebahagiaan, hati merupakan organ tubuh yang menafisrkan rasa bahagia...Andai gembira, hati kita senang sekali...Andai berduka, terasa begitu berat bebanan hati menanggung rasa perit...Subhanallah, uniknya hati seorang insan. Dapat merasa seribu satu macam rasa yang tidak dapat ditafsir, dibaca oleh pancaindera mahupun mesin2 yang serba canggih pada masa kini...

Sandarkan hati kita padaNya dalam apa jua situasi. InsyaAllah, pertolonganNya pasti ada...Wallahua'alam.