Setitik dakwat mampu membuat sejuta manusia berfikir tentangnya.


jihada izzah

Timeless
Don’t let it end (no)
Now that you’re right here in my arms where you should stay
Hold tight baby
Timeless
Don’t let it fade out of sight
Just let the moments sweep us both away
Lifting us to where
We both agree
This is timeless love


Tika ini, diriku terasa betapa indahnya sebuah jalinan yang dinamakan “persahabatan”..ada apa dengan persahabatan?? Begitu suka aku ajukan persoalan “ada apa dengan.......?” hehe...


Persahabatan yang lahir dari hati yang ikhlas pastinya memberkas jiwa. Bukan sehari, bukan setahun,, namun ia kekal selamanya...hingga akhir hayat kali..insyaAllah...


Ada orang suka mencurah rasa pada ahli keluarga.. Namun, tak kurangnya juga yang meluah rasa pada insan2 yang bernama teman.. Sungguh peranan seorang sahabat bukan calang-calang. Seorang sahabat mampu mempengaruhi sahabatnya yang lain. Justeru, jangan salah pilih teman!! Carilah teman yang dapat membimbing kita ke jalan yang diredhai Allah swt.


Allah berfirman: “Dan janganlah engkau menurut orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingati Kami, lalu ia mengikutkan hawa nafsunya.” (al-Kahf: 28)


Rasulullah saw bersabda;


“Sesiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, dikurniakannya seorang teman yang soleh. Apabila terlupa diingatkan dan apabila teringat ditolong oleh teman itu.”


Biarlah seorang teman mengasihi sahabatnya kerana Allah swt. Sabda baginda Rasulullah saw lagi;


“Sesungguhnya Allah s.w.t. telah berkata: Sudah pastilah kecintaanKu itu terhadap orang-orang yang ziarah-menziarahi karenaKu: Sudah pastilah kecintaanKu itu terhadap orang-orang yang cinta-mencintai karenaKu. Sudah pastilah kecintaanKu itu terhadap orang-orang yang bersusah payah karenaKu. Dan sudah pastilah kecintaanKu itu terhadap orang-orang yang tolong-menolong karenaKu.”


Terima kasih teman-temanku... Aku bahagia punya kamu disampingku.. Walau jauh beribu batu, kau tetap diingatanku, tersemat dalam sekeping hati insani... Moga Allah merahmatimu...






jihada izzah

Kata Imam al-Ghazali, jika cinta yang sekadar dapat dicapai dengan pancaindera yang 5 – deria sentuh, bau, lihat, dengar, rasa – maka itu belum cinta yang hakiki. Hanya cinta yang dapat dirasa dengan deria keenam (hati), barulah ia cinta yang hakiki.


Hakikatnya, itulah cinta yang dialirkan ALLAH ke dalam hati. Ia lahir dari dalam ke luar, bukan sebaliknya. Ia bukan dari mata turun ke hati, tetapi dari hati turun ke mata dan lain-lain anggota. Itulah cinta yang benar, suci lagi murni. Cinta inilah yang dikhusukan buat manusia sesuai dengan martabatnya sebagai makhluk yang paling sempurna. Cinta ini bukan diukur menurut pandangan mata kepala, tetapi mengikut pandangan mata hati. Cinta itu datang dari ALLAH dan diberi sebagai bekal untuk mendapat kecintaan ALLAH.


Imam al-Ghazali menyenaraikan beberapa jenis cinta, yang semuanya sewajarnya ‘pulang’ kepada Pencipta cinta – ALLAH:


Cinta kepada kesempurnaan dan kekekalan diri


Setiap manusia cinta akan kekekalan dan kesempurnaan dirinya. Tiada siapa pun yang mahukan kekurangan, kebinasaan, dan kematian. Walaupun diri mencintai orang lain, hakikatnya cinta itu pulang kepada dirinya. Sebagai contoh, cinta ibu pada anaknya, kerana inginkan kelangsungan keturunan buat dirinya. Justeru, siapa yang kenal diri dan mengenal ALLAH, maka dia pasti mencintai ALLAH justeru kesempurnaan dan kekekalan hidup adalah bersumber dari ALLAH jua.


Cinta kepada sesiapa yang berbudi


Hati manusia akan jatuh cinta pada sesiapa yang berbudi kepadanya. Umpamanya, kepada yang member wang, harta, sokongan dan nasihat kepadanya. Maka, jika kita cinta pada orang yang berbudi, tentu kita akan jatuh cinta kepada ALLAH kerana hakikatnya semua budi yang diberikan oleh manusia datang dari ALLAH.


Cinta kepada seorang budiman walaupun budinya tidak dirasai


Manusia boleh jatuh cinta pada orang yang baik walaupun dia sendiri tidak merasai kebaikan orang itu. Contohnya, jika diberitakan kepada kita seorang hartawan, negarawan, atau bangsawan yang sangat pemurah kepada fakir miskin, anak2 yatim, dsb.. secara automatik kita jatuh cinta pada orang itu walaupun kita tidak merasai pemberiannya. Siapa tidak cinta pada Saidina Abu Bakar yang kita tahu begitu tinggi budinya? Hakikat ini mewajarkan kita mencintai ALLAH kerana kita tahu DIAlah yang menaburkan nikmat dan kebaikan kepada seluruh manusia.


Cinta kepada sesuatu yang indah


Semua orang cinta pada yang indah. Cinta pada keindahan terbahagi kepada dua: Pertama, cinta pada keindahan yang terjangkau dek pancaindera – bau, rasa, penglihatan, sentuhan, pendengaran . Kedua, cinta pada keindahan yang hanya dijangkau oleh hati. Cinta pertama adalah cinta kelas bawah kerana ia dapat dijangkau oleh kanak-kanak dan haiwan manakala cinta yang kedua adalah cinta ‘kelas atas’ yang dapat dijangkau oleh manusia yang punya mata hati. Mata hati dapat melihat yang tersirat disebalik tersurat, dapat melihat Pemberi nikmat di sebalik nikmat…. Jika benarlah kita mencintai keindahan, maka kita pasti mencintai ALLAH. Sayangnya, ramai yang kagum dengan keindahan alam yang memang indah, tapi terlindung dari ‘melihat’ keindahan ALLAH yang jauh lebih indah. Rasulullah saw telah bersabda;


“ALLAH itu indah, dan cinta pada keindahan.” (Riwayat Muslim)


Cinta seseorang atau sesuatu yang serasi (secocok)


Manusia akan jatuh cinta kepada sesuatu atau seseorang yang serasi dengannya. Misalnya, orang yang mempunyai hobi yang sama akan suka berdamping dengan orang yang mempunyai hobi sama dengannya. Ahli ilmu dengan ahli ilmu, golongan professional sesama professional. Yang saling mengenal akan serasi, yang tidak mengenal akan menjauh, begitulah adatnya…


Jika diamati, sifat2 kesempurnaan ALLAH sebenarnya sangat serasi dengan jiwa manusia. Ketika ditimpa kezaliman, hati manusia merintih mahukan keadilan..ketika itu manusia sebenarnya telah merintih kepada ALLAH. Bukankah al-‘Adlu (Maha Adil) itu nama dan sifat ALLAH? Inilah fitrah yang telah di’install’ dalam diri manusia sejak awal penciptaannya. Namun, semuanya bergantung pada sejauh mana manusia itu menjaga dan menyuburkannya lagi.


Mempelajari nama2 ALLAH (Asma’ ul husna) membolehkan kita berakhlak dengan sifat2 ALLAH. Rasulullah saw bersabda;


“Sesungguhnya ALLAH swt mempunyai 99 nama – seratus kurang satu. Sesiapa sahaja yang menghafalnya (mencontohinya), dia akan masuk syurga.” (Riwayat Bukhari & Muslim).


Semakin banyak sifat2 ALLAH yang menjadi akhlak kita sehari-hari, semakin dekatlah kita dengan ALLAH.


Cinta ALLAH adalah cinta yang tertinggi. Cinta hari ini tidak ada atau kurang mantap cinta ALLAH sebagai asas cinta kepada manusia. Atau asas itu ada tetapi terlalu rapuh. Segala yang diidamkan manusia ada pada ALLAH. Bahkan, cinta itu sendiri datangnya dariNYA. Hukama’ ada mengatakan bahawa cinta adalah ‘hadiah’ terbesar daripada ALLAH untuk manusia. Dengan hadiah itu terciptalah perhubungan cinta sesama manusia.

“Kalau kamu hendak menghitung nikmat2 ALLAH, nescaya kamu tidak akan terhitung”. (Ibrahim 14:34)


sumber: Tentang CINTA oleh Pahrol Mohd Juoi
jihada izzah


Do you believe that every single thing happens with reason? Have you ever felt so upset that you really can’t bear your feelings anymore? I do believe all of us must have face these kinds of situation at least once in a blue moon..

Have you ever thought why sometimes in life, you hope of something good, but adversely it turns out so bad that it makes you mad?

After all, perhaps we know the answers. It’s the way Allah swt tests us, our faith, our patience. Allah swt mentioned;

“We shall surely test your steadfastness with fear and famine, with loss of property, life and produce. Give good news to those who endure with patience; who, when afflicted with calamity, say:"We belong to Allah and to Him we shall return." (Al-Baqarah 2:155-156).

The fact is that life is a test. He may test us in various ways. Wealth, health, lineage, success, poor, failure, sickness, etc. are kinds of test. Everyone of us shall go through a trial and be tested. Allah swt said;

“Do you think that you will enter paradise without going through the trial? Allah has not yet tested you to see who among you strive hard for His cause and who show patience for His sake”. (Ali Imran 3:142)


When facing with those tests, how do we react? Did we seek for his mercy, ask for His forgiveness, be grateful or just being an ignorant person? Please think and rethink…

Indeed, in Surat Yunus Allah swt said;

“If Allah afflicts you with a calamity, none can remove it but He; and if He intends to bestow a favor, none can withhold His bounty. He bestows it on whomsoever of His servants He pleases; He is the Forgiving, the Merciful." (Yunus 10:107)

Hence, when facing with any calamity, turn to Allah swt, seek for His forgiveness and be patient. By His will that calamity will end and mercy will be shown. Allah swt commanded us to seek His help with patience and that He is with those who have patience.

“O' You who believe! Seek My help with patience and prayer: surely, Allah is with those who are patient”. ( Al-Baqarah 2:153).


And, when we are bestowed with His mercy, be grateful and say ‘ALHAMDULILLAH’!!


jihada izzah

It seems that my undergraduate life would end soon…Still, I have one more battle to be faced with.. Apekah?? Hari Pembentangan Sedunia…hehe.. My thesis presentation day, will be held on Tuesday, 11th May 2010. There is another story revolve around the date..It’s my parents 25th anniversary.. Alhamdulillah… I’m so happy!!! May my parents stay sweet, healthy, and charming.. Thank You ALLAH.. I’m grateful of having them as my parents, who love my siblings and I more than they love themselves… Ummi and Abah, sarangae !!


As I mentioned earlier, this is my last battle in IIUM Kuantan as a Biomedical student. It’s scary, you know what!! The scariest event faced by what so-called a final year student. On that big event, I will be evaluated by two examiners, Prof. Dr. Mohd Nor and Mdm Noraszida. Try, and try… This is the time to prove to everyone that we, the final yr students already performed our task with our pure soul, we endured the obstacles and hopefully, our research being approved. Amin ya Rabbal alamin…






It’s time to be prepared…




“Ya ALLAH, bantulah kami, permudahkanlah urusan kami ini.. Moga perjuangan kami ini dilimpahi rahmat-Mu.. Hanya pada-Mu kami memohon pertolongan, dan pada-Mu jualah kami bertawakkal..”






jihada izzah

This Hindi song is so meaningful...KAL HO NAA HO


Har Ghadi Badal Raha Hai Roop Zindagi

Chaav Hai Kahhi Hai Dhoop Zidnagi

Har Pal Yahan

Jee Bhar Jiyo Jo Hai Sama

Kal Ho Na Ho


Life is changing every moment

Sometimes it’s a shade, sometimes life is sunshine

Every moment on earth, live life to the fullest

Whatever time you have is yours, for tomorrow might never come.




So meaningful, isn't it? What to think about? Whatever you are facing or dealing with right at this moment, whether it's tough or simple, face it with courage!! Do not turn back, never hesitate...You know yourself better than anyone else, and you know what you want the most... We never know when our life ends, just give your very best in everything you do..May His blessings be with you!!


Myspace Inspiration Graphics Quotes





Myspace Inspiration Graphics Quotes





Myspace Motivation Graphics Quotes





Myspace Motivation Graphics Quotes





Myspace Motivation Graphics Quotes